![]() |
Ilustrasi |
Dan sampai saat ini,
Masih terlintas tetesan bening di matamu
Ketika terakhir kali kau berlalu dari hadapanku
Dengan berbagai upayaku untuk meyakinkanmu
Bahwa aku takkan pernah mau berpisah denganmu
Namun ternyata maafmu telah kau kubur bersama kekecewaan
Kau, aku, kita semua makhluk yang rapuh
Yang tak pernah luput dari kesalahan
Tapi bagimu,
Semua kekhilafan yang telah terjadi tiada kata maaf...
Memang menyesal pun telah tiada guna
Karena bagaimanpun, ibarat piring yang telah pecah
Meski cara apapun untuk merekatnya agar kembali untuh sempurna, takkan pernah bisa
Dan angin terlalu cepat menebar isu
Membawa berita tentang kau yang telah terzolimi...
Sehingga air matamu pun turut menghakimiku
Bahkan memponisku
Meski disini, aku masih tegak berdiri
Dengan raut yang datar dan seperti biasa
Namun, sebenarnya air mata ini pun telah terurai...
Mengiringi ratap penyesalan yang tiada habisnya
Dan air mata ini juga, yang telah menyadarkan bahwa tak seharusnya aku masih menginginkanmu
Karena kebaikanmu telah ternodai oleh kesalahanku
Pada waktu yang terus berlalu...
Moga setiap detiknya dirimu selalu dalam kebahagian
Dan setiap saat pula kenangan tentangmu kan kubingkai diruang mata, sebagai teman di sisa hidupku.
0 komentar:
Posting Komentar
teman-teman, open backlink permanen. syarat artikel dari teman-teman organik no plagiat, backlink 1 url teman-teman minimal artikel 500 kata.
silahkan komen jika tertarik, terima kasih